
Keterangan Gambar : Wamendagri Bima Arya Sugiarto saat melakukan kunjungan pertama di irigasi Desa Lugusari, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Lampung, pada Sabtu (28/12). (IST)
PRINGSEWU, dedonews.net– Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto melakukan kunjungan ke dua titik irigasi di Provinsi Lampung untuk mendukung program swasembada pangan. Kunjungan pertama dilakukan di irigasi Desa Lugusari, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Lampung, pada Sabtu (28/12).
Di Desa Lugusari, Bima berdialog langsung dengan warga mengenai permasalahan irigasi yang mempengaruhi produktivitas pertanian. Menurutnya, peran irigasi sangat penting dalam meningkatkan hasil pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan nasional. Ia mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 3 juta hektare lahan sawah di Indonesia yang membutuhkan perbaikan irigasi.
Baca Lainnya :
“Target swasembada pangan ini dua tahun lagi. Selain cetak sawah, kita juga memaksimalkan irigasi yang selama ini tidak terawat dan rusak. Di seluruh Indonesia, ada 3 juta hektare lahan yang perlu perbaikan. Pemerintah sudah menyiapkan anggaran sekitar 12 triliun untuk rehabilitasi irigasi melalui Kementerian Pekerjaan Umum,” ujar Bima.
Bima juga mendorong pemerintah daerah untuk menyusun pendataan yang lebih terperinci terkait kebutuhan rehabilitasi irigasi, mulai dari luas wilayah hingga dampak yang diharapkan. Data yang lengkap diharapkan dapat mendukung pencapaian swasembada pangan.
“Saya harap Pemda menyampaikan usulannya. Data yang jelas mengenai luas irigasi dan hasil yang bisa diperoleh sangat penting untuk mewujudkan swasembada pangan,” tambahnya.
Warga Desa Lugusari mengungkapkan harapannya agar pintu air diperbaiki untuk memperlancar distribusi air. Saat ini, mereka hanya mampu melakukan satu kali panen per tahun dengan hasil sekitar 5,7 ton.
Setelah mengunjungi Desa Lugusari, Bima melanjutkan perjalanan ke Bendungan Way Sekampung di Pekon Pamenang, Kecamatan Pagelaran. Di sini, petani setempat mengeluhkan kurangnya pasokan air meski musim hujan sudah tiba. Masalah irigasi ini telah terjadi sejak 2007, dan mereka berharap perbaikan irigasi dapat meningkatkan debit air untuk mendukung swasembada pangan.
Bima menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan para menteri untuk bersinergi dalam mewujudkan swasembada pangan. Ia juga mencatat adanya perbedaan masalah irigasi di berbagai daerah, seperti konversi area irigasi menjadi kolam ikan, kerusakan pintu irigasi, dan sedimentasi.
“Saya sudah mendapatkan informasi langsung dari para petani mengenai masalah air. Di beberapa daerah seperti Tanggamus dan Sekampung, irigasi tidak berjalan dengan baik. Ini akan kita angkat untuk diprioritaskan dalam rapat dengan Menko Pangan,” ujarnya.
Bima mengimbau Bupati Pringsewu dan pihak terkait untuk melengkapi data perbaikan irigasi, baik untuk mendukung swasembada pangan beras maupun komoditas lain, seperti ikan konsumsi.
“Datanya harus lengkap, mana yang untuk swasembada pangan beras dan mana yang untuk komoditas lainnya. Kita akan ajukan untuk prioritas,” tutupnya.