
Keterangan Gambar : Kepala BSKDN Kemendagri, Yusharto Huntoyungo, saat memberikan sambutan dalam acara Musrenbang RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2025–2029 di Tanjungpinang, Kamis (2/5).
JAKARTA, dedonews.net – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2025–2029 di Tanjungpinang, Kamis (2/5). Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tegaskan perencanaan pembangunan daerah harus selaras dengan arah pembangunan nasional guna mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
“Visi Indonesia Emas 2045 harus diwujudkan secara berjenjang dari pusat hingga daerah,” ujar Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri, Yusharto Huntoyungo, saat memberikan sambutannya.
Baca Lainnya :
Ia menekankan pentingnya penyusunan RPJMD yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk memastikan kolaborasi pusat dan daerah menghasilkan outcome pembangunan yang terarah, terukur, dan berkelanjutan dalam lima tahun ke depan.
Capaian dan Tantangan Pembangunan Kepri
Dalam kesempatan tersebut, Yusharto mengapresiasi capaian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dalam menurunkan angka kemiskinan dan prevalensi stunting. Berdasarkan data terbaru, tingkat kemiskinan Kepri tercatat sebesar 4,78%, jauh di bawah rata-rata nasional 8,57%. Sementara itu, prevalensi stunting berhasil ditekan hingga 16,8%, lebih rendah dari angka nasional 21,5%.
“Keberhasilan ini perlu terus dijaga dan bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” ungkapnya.
Meski demikian, ia menyoroti tantangan signifikan yang masih dihadapi Kepri, yakni tingginya tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,39%, lebih tinggi dari rata-rata nasional 4,91%. Kepri pun masuk dalam lima besar provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia.
“Kondisi ini menjadi tantangan utama yang perlu direspons melalui perluasan kesempatan kerja, khususnya di sektor unggulan dan ekonomi kreatif,” tegas Yusharto.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan Indeks Inovasi Daerah dalam dokumen RPJMD Kepri 2025–2029. Saat ini, skor indeks inovasi Kepri baru mencapai 50,33% dan ditargetkan menembus kategori "sangat inovatif" dengan skor di atas 60% pada akhir 2029. Pemerintah daerah diminta membina kabupaten/kota agar ikut serta dalam peningkatan kinerja inovasi.
Yusharto menutup arahannya dengan menekankan bahwa forum Musrenbang harus dimanfaatkan secara optimal sebagai ajang dialog strategis lintas pemangku kepentingan. Forum ini menjadi wadah untuk menyepakati isu prioritas, mengidentifikasi tantangan pembangunan jangka menengah, dan merumuskan strategi kolaboratif penyelesaiannya.
“Forum ini menjadi bagian penting dalam memperkuat perencanaan yang partisipatif,” tandasnya.