Harga Beras Masih di Atas HET, Kemendagri Minta Bulog Perkuat Stabilisasi

By Suadnyana 13 Jan 2025, 14:29:22 WIB Nasional
Harga Beras Masih di Atas HET, Kemendagri Minta Bulog Perkuat Stabilisasi

Keterangan Gambar : Rakor Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (13/1). (IST).


JAKARTA, dedonews.net – Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, menyoroti tingginya harga beras yang masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), meskipun harga gabah di tingkat petani mengalami penurunan.


Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (13/1), Tomsi merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan kenaikan harga beras medium dan premium sebesar 0,10 persen secara nasional hingga minggu kedua Januari 2025 dibanding Desember 2024.

Baca Lainnya :


“Ini yang perlu kita cermati. Kalau harga gabahnya di petani turun, tentunya harga berasnya juga harus turun,” ujar Tomsi.


Ia menekankan pentingnya sinergi lintas pihak untuk mengendalikan harga beras, terutama di daerah yang mengalami lonjakan harga. Tomsi juga meminta Bulog untuk fokus memperkuat program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) guna menurunkan harga beras yang masih tinggi.


“Di daerah-daerah yang harganya tinggi ini, kami mohon Bulog fokus mendorong lebih besar SPHP-nya sehingga harganya turun,” tegasnya.


Selain itu, Tomsi juga meminta Bulog mengambil langkah nyata untuk menangani harga gabah yang terlalu rendah agar petani tidak merugi. “Di mana harga gabah jatuh, Bulog hadir untuk menstabilkan. Begitu pula saat harga beras naik, Bulog harus hadir untuk menurunkannya,” jelasnya.


Sementara itu, Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Perum Bulog, Epi Sulandari, memaparkan langkah-langkah yang telah diambil Bulog dalam merespons fluktuasi harga gabah dan beras. Menurutnya, Bulog telah melakukan peninjauan langsung ke sejumlah daerah dengan melibatkan dinas terkait untuk menyerap gabah dan beras dari petani.


“Kami langsung turun ke lapangan dan melakukan upaya untuk penyerapan gabah ataupun beras yang ada di daerah tersebut,” ujar Epi.




Share Halaman Ini

Copy Link

Rekomendasi Untuk Anda

Tulis Komentar Anda