Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Kembangkan Diversifikasi Pangan Lokal

By Suadnyana 06 Jan 2025, 16:05:08 WIB Nasional
Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Kembangkan Diversifikasi Pangan Lokal

Keterangan Gambar : Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kemendagri, Jakarta, Senin (6/1). (IST)


JAKARTA, dedonews.net – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk mendorong masyarakat mengembangkan variasi bahan pangan guna mendukung program diversifikasi pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap beras. 


Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal.

Baca Lainnya :


“Tolong untuk mendukung perintah Bapak Presiden melalui Perpres 81 Tahun 2024 tentang optimalisasi diversifikasi pangan, artinya pangan yang lebih bervariasi. Tidak hanya [bergantung] kepada beras,” ujar Tito saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kemendagri, Jakarta, Senin (6/1).


Mendagri menjelaskan, setiap daerah perlu memanfaatkan potensi lokal sesuai karakteristik wilayahnya. Sebagai langkah awal, pemerintah berencana membentuk tim khusus di tingkat pusat dan daerah yang bertugas untuk mendukung pelaksanaan diversifikasi pangan. Selain itu, Kemendagri akan menerbitkan instruksi yang memuat pedoman teknis untuk membantu Pemda menjalankan program ini.


“Tim daerah, saya akan membuatkan Instruksi Mendagri mengenai bagaimana bentuk organisasinya dan langkah-langkah apa yang bisa menjadi guidelines untuk dilaksanakan oleh daerah, termasuk sosialisasi kepada masyarakat,” terangnya.


Untuk memperkuat diversifikasi pangan, Tito mengusulkan gerakan tanam di setiap daerah hingga tingkat desa. Menurutnya, Indonesia yang memiliki lahan subur dan iklim tropis sangat mendukung pelaksanaan program ini. Dengan menanam bahan pangan alternatif, ketergantungan terhadap beras dapat berkurang sehingga pasokan beras dapat dialihkan untuk kebutuhan ekspor.


“Kalau digalakkan gerakan tanam tiap-tiap daerah seperti arahan Bapak Presiden pada saat memimpin Rakor [melalui] Zoom Meeting akhir tahun lalu, gerakan tanam setiap desa, sebetulnya bisa diatasi,” ungkapnya.


Mendagri menyoroti kekayaan sumber daya pangan lokal di Indonesia yang dapat dimanfaatkan, seperti jagung, sagu, sukun, ubi jalar, singkong, sorgum, talas, hingga keladi. Diversifikasi ini juga memberikan manfaat kesehatan dengan menyediakan sumber karbohidrat yang lebih rendah gula dibandingkan beras.


“Kita sangat berlimpah sekali sebenarnya pangan lokal, ada jagung, ada sagu, ada sukun, ada ubi jalar, ada singkong, ada sorgum, ada talas atau keladi, dan lain-lain,” tandas Tito.




Share Halaman Ini

Copy Link

Rekomendasi Untuk Anda

Tulis Komentar Anda