
Keterangan Gambar : Yayasan Jegog Pering Agung melakukan audiensi bersama Gubernur Bali Wayan Koster dan Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster di Jayasabha, Denpasar, Senin (7/4).
DENPASAR, dedonews.net – Denting khas musik Jegog menggema dari Bali Barat, menyalakan harapan akan kelestarian warisan seni budaya yang hanya dimiliki Kabupaten Jembrana. Dalam semangat pelestarian ini, Paguyuban Sekeha Jegog Pering Agung resmi bertransformasi menjadi Yayasan Jegog Pering Agung demi memperkuat eksistensi dan regenerasi seni jegog.
Ketua Koordinator Yayasan, Putu Bobi Agus Darma, menyampaikan langkah ini sebagai bentuk komitmen membangun masa depan jegog melalui pelibatan generasi muda. Kini, yayasan ini menaungi sekitar 114 anggota yang terdiri dari pelajar SMP, SMA hingga sekeha Jegog dewasa.
Baca Lainnya :
“Kami siap membentuk tim kesenian dan berharap dapat dilibatkan dalam berbagai event yang diselenggarakan Pemprov Bali,” ujar Putu Bobi dalam audiensi bersama Gubernur Bali Wayan Koster dan Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster di Jayasabha, Denpasar, Senin (Soma Wage, Julungwangi), 7 April 2024.
Putu Bobi berharap pemerintah memberi ruang tampil yang lebih luas bagi Jegog, mulai dari tingkat lokal hingga nasional, termasuk menjadi bagian tetap dalam kalender tahunan Pesta Kesenian Bali (PKB).
Gubernur Bali, Wayan Koster, menyambut baik aspirasi tersebut dan menegaskan dukungan penuh terhadap pelestarian Jegog. Ia menyoroti pentingnya pembinaan yang berkelanjutan agar Jegog dan kesenian lokal lainnya seperti Mekepung tetap hidup dan berkembang secara etis dan berkelanjutan.
“Jegog akan kami libatkan secara aktif dalam PKB di tahun-tahun mendatang,” tegas Gubernur Koster.
Ny. Putri Suastini Koster turut memberikan perhatian khusus terhadap kekhasan Jegog yang hanya tumbuh di daerah asalnya, Jembrana.
“Berbeda dengan baleganjur yang menyebar di seluruh Bali, Jegog adalah warisan tunggal dari Jembrana. Sudah semestinya mendapat ruang istimewa,” ujarnya.
Ia bahkan mengusulkan agar Festival Jegog dijadikan agenda tersendiri, tak hanya sebagai bagian dari PKB. Festival ini diharapkan menjadi ajang memperkuat identitas Jegog serta menjadi medium regenerasi antargenerasi.
Selain menampilkan parade seni, Ny. Putri Suastini mendorong agar festival juga memuat revitalisasi lagu-lagu Jegog lawas dan penciptaan karya baru yang tetap otentik.
Sebagai langkah awal, Yayasan Jegog Pering Agung tengah mempersiapkan gelaran Festival Jegog Gubernur Cup yang dijadwalkan berlangsung September mendatang. Festival ini akan menampilkan bakat muda Jegog dari kalangan anak-anak dan remaja, sebagai upaya konkret pelestarian dan inovasi.
Dengan sinergi antara pemerintah, seniman, dan masyarakat, Jegog diharapkan tak hanya menjadi warisan budaya yang hidup, tetapi juga ikon kebanggaan dan daya tarik pariwisata Bali yang terus menggema ke seluruh dunia.