Mendagri Tito Karnavian Ajak Hidupkan Desa untuk Tekan Urbanisasi

By Suadnyana 15 Jan 2025, 15:05:36 WIB Nasional
Mendagri Tito Karnavian Ajak Hidupkan Desa untuk Tekan Urbanisasi

Keterangan Gambar : Musyawarah Desa Nasional (Musdesnas) dalam rangka Peringatan Hari Desa Nasional 2025 di Lapangan Sepak Bola Cibeureum Kulon, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (15/1). (IST).


SUMEDANG, dedomews.net – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengajak seluruh pihak untuk menghidupkan desa demi menekan laju urbanisasi. Pemerintah, kata dia, telah berupaya memperkuat sistem pemerintahan desa dan mengalokasikan anggaran khusus untuk desa.


Hal tersebut disampaikan Tito saat menghadiri Musyawarah Desa Nasional (Musdesnas) dalam rangka Peringatan Hari Desa Nasional 2025 di Lapangan Sepak Bola Cibeureum Kulon, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (15/1).

Baca Lainnya :


“Urbanisasi adalah persoalan yang dihadapi banyak negara, terutama yang pembangunannya berorientasi ke perkotaan,” kata Tito.


Ia mencontohkan Jepang dan Korea Selatan yang mengalami dampak urbanisasi besar-besaran. Di kedua negara tersebut, masyarakat usia produktif banyak meninggalkan desa untuk mencari kehidupan di kota. Akibatnya, potensi desa menjadi kurang tergarap.


“Maka problem terbesar di sana adalah bagaimana mengembalikan mereka yang di kota untuk kembali ke desa,” ujarnya.


Menurut Tito, kompetisi hidup di kota membuat masyarakat di Jepang dan Korea Selatan berlomba-lomba mengejar pendidikan tinggi demi mendapatkan pekerjaan yang layak. Namun, pola hidup ini berdampak pada rendahnya minat untuk menikah dan berkeluarga, sehingga populasi usia muda di negara tersebut terus menyusut.

“Populasi mereka makin lama makin menciut. Ini yang kita tidak ingin terjadi di Indonesia,” tegasnya.


Tito menyebut Indonesia masih punya peluang besar untuk mencegah urbanisasi tak terkendali. Saat ini, 56 persen masyarakat Indonesia tinggal di kota, sementara 44 persen lainnya tinggal di desa. Tingkat kelahiran di Indonesia juga cukup tinggi, memberikan keunggulan berupa bonus demografi.


“Anak muda kita jauh lebih banyak dibandingkan yang tua. Ini peluang yang harus dimanfaatkan,” jelasnya.


Pemerintah, kata Tito, terus berupaya membangun desa agar mandiri dan hidup. Selain memperkuat sistem pemerintahan desa, anggaran desa juga diarahkan agar tepat sasaran. Ia menekankan pentingnya peran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam pengelolaan pembangunan desa.


“Kita harus memastikan desa menjadi tempat yang nyaman untuk hidup, sehingga masyarakat tidak merasa harus pergi ke kota untuk sejahtera,” tutupnya.





Share Halaman Ini

Copy Link

Rekomendasi Untuk Anda

Tulis Komentar Anda