Ribuan Umat Padati Pura Agung Besakih, Puncak Karya IBTK 2025 Berlangsung Khidmat dan Sakral

By Suadnyana 13 Apr 2025, 21:25:55 WIB Daerah
Ribuan Umat Padati Pura Agung Besakih, Puncak Karya IBTK 2025 Berlangsung Khidmat dan Sakral

Keterangan Gambar : Puncak rangkaian Karya Agung IBTK Tahun 2025 berlangsung khidmat di Penataran Pura Agung Besakih, Karangasem, bertepatan dengan hari suci Purnama Sasih Kadasa, Sabtu (12/4).


KARANGASEM – Puncak rangkaian Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) Tahun 2025 berlangsung khidmat di Penataran Pura Agung Besakih, Karangasem, bertepatan dengan hari suci Purnama Sasih Kadasa, Sabtu (12/4). Sejak pagi hari, ribuan umat Hindu dari berbagai daerah memadati kawasan pura untuk mengikuti Muspayang Bhakti, sebagai pembuka dari puncak karya yang digelar setahun sekali.


Gubernur Bali, Wayan Koster, tampak memimpin langsung persembahyangan bersama para pemedek dan Krama pengempon, menunjukkan ketulusan dalam menjalankan bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Sasih Kadasa dipercaya sebagai momen paling utama dalam pelaksanaan upacara Dewa Yadnya, sebagai ungkapan syukur atas segala limpahan rahmat-Nya.

Baca Lainnya :


Usai Muspayang Bhakti, prosesi Nedunang Ida Bhatara Kabeh dilangsungkan dengan penuh khidmat. Ida Bhatara yang sebelumnya distanakan di Bale Pesamuhan Agung, diiringi menuju Bale Paselang. Gubernur Koster secara langsung mundut Pralingga Ida Bhatara Lingsir, diikuti para kepala daerah atau perwakilan dari seluruh kabupaten/kota se-Bali yang turut serta sesuai tanggung jawab masing-masing.


Lima Sulinggih memimpin prosesi spiritual tersebut, yakni Ida Sri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun, Ida Pedanda Gede Karang Putra Keniten, Ida Pedanda Suwabawa Karang Adnyana, Ida Pandita Dukuh, dan Ida Pandita Empu Ratu Pasek. Turut pula Ida Dalem Semara Putra dalam memimpin jalannya karya.


Gubernur Koster melaksanakan prosesi Murwa Daksina dengan semangat dan tulus, mengelilingi pelinggih suci sebanyak tiga kali sebelum Ida Bhatara distanakan di Bale Paselang. Di tempat tersebut, upakara Paselang dipuput oleh Ida Pandita Empu Siwa Putra Dharma Dhaksa dan Ida Pedanda Gede Jelantik Darma Purwita Karang. Muspayang Bhakti Paselang kembali dilangsungkan dan diikuti oleh jajaran Pemerintah Provinsi serta Kabupaten/Kota se-Bali bersama ribuan pemedek.


Berbeda dari prosesi sebelumnya pada 9 April yang diwarnai gerimis — dipercaya sebagai berkah pembersihan energi — cuaca saat puncak karya justru cerah. Matahari bersinar terik namun tetap terasa lembut, menyinari seluruh jalannya upacara yang berlangsung lancar dan penuh rasa haru.


Selain upacara utama, turut dilaksanakan upakara Pengemit lan Pengerajeg yang dipuput oleh Sulinggih Ida Rsi Sidhi Cita bersama Ida Pedanda Bukit Kemenuh, serta upakara Ambal-Ambal yang dipuput oleh Ida Rsi Bhujangga Wisnawa dan Agni Wisesa Maheswara.


Jro Mangku Gusti Jana, Pemangku Pura Agung Besakih, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran rangkaian puncak karya. “Upacara besar ini adalah bentuk bakti kami atas anugerah Ida Bhatara. Prosesi tedun ke Paselang adalah simbol kehadiran Ida Bhatara untuk memberikan berkah bagi alam dan seluruh isinya,” ujarnya.


Sejumlah tokoh penting hadir dalam kesempatan tersebut, di antaranya Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Komjen Pol. Putu Jayan Danu Putra, Bupati Karangasem Gusti Putu Parwata, Bupati Klungkung Made Satria, Danrem 163/Wirasatya Kolonel Inf. Ida I Dewa Agung Hadisaputra, serta jajaran pejabat dari seluruh Bali.


Usai mengikuti rangkaian puncak karya, Gubernur Wayan Koster juga melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Pura Pedharman Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas yang berada di kawasan yang sama. Dalam sambutannya, Gubernur Koster menyampaikan bahwa pembangunan ini adalah wujud bakti kepada leluhur.


“Tidak ada yang lebih mulia dari membangun tempat suci bagi leluhur. Kita telah menerima kehidupan, rezeki, dan jabatan — maka jangan lupakan leluhur. Ingatlah selalu agar anak cucu kita terus mendapat berkah terbaik dan berkelanjutan,” tutup Gubernur Koster.


Dengan berakhirnya prosesi ini, upacara penganyar akan dilaksanakan setiap hari secara bergiliran oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Bali hingga seluruh rangkaian karya usai.





Share Halaman Ini

Copy Link

Rekomendasi Untuk Anda

Tulis Komentar Anda